Apakah Nilai MLSS, SV30, SVI Aerasi Sudah Normal atau Tidak
Assalamu'alaykum teman-teman pada artikel kali ini aku sharing Bagaimana Cara Mengetahui Apakah Nilai MLSS, SV30, SVI Aerasi Sudah Normal atau Tidak.
1. MLSS
Mixed Liquour Suspended Solid (MLSS) merupakan nilai total solid tersuspensi gabungan
dari bahan organik seperti lumpur, bahan anorganik, dan mikroba sperti bakteri
maupun protozoa. Nilai MLSS sering dianggap sebagai nilai atau jumlah bakteri,
karena lumpur aktif pada MLSS masih mengandung bakteri yang jumlahnya bisa
berbanding lurus dengan nilai MLSS (ditandai dengan flok aerasi berwarna coklat
tua, mudah mengendap, dan tidak berbau atau hanya berbau seperti tanah basah)
dan nilainya bisa berbanding terbalik dengan nilai MLSS (ditandai dengan flok
aerasi berwarna coklat muda dan biasanya masih berbau).
Nilai MLSS dari setiap WWTP bisa berbeda-beda, bahkan WWTP dari perusahaan
yang sama dengan produk yang sama pun bisa berbeda. Sehingga, kita tidak bisa
mengatakan apakah nilai MLSS tersebut rendah atau tinggi kecuali
menbandingkannya dengan data internal WWTP itu sendiri (melihat trending data,
peningkatan dan penurunan nilainya). Selain nilai MLSS, SV30 juga menjadi salah
satu parameter penting untuk diukur dan direcord nilainya. Nilai MLSS dan SV30
memiliki hubungan yang kuat dalam kontrol proses aerasi sehingga nilai keduanya
harus direcord.
2. SV30
Sludge Volume 30 menit (SV30) merupakan nilai volume lumpur aerasi yang
mengendap selama 30 menit dengan satuan mL/L (artinya selama 30 menit terdapat
sekian mL volume lumpur yang mengendap perliter sampel aerasi). Contohnya 1 L
sampel aerasi disampling dan didiamkan selama 30 menit di dalam imhoff cone
(kerucut imhoff) dan diukur volume lumpur yang mengendap dan hasil menunjukan
angka 400 mL/L, artinya selama 30 menit terdapat 400 mL volume lumpur yang
mengendap pada 1 L sampel aerasi (40% dari 1 L air aerasi adalah lumpur yang
mengendap atau 40% lumpur dan 60% sisanya adalah air).
Contoh dokumentasi pengukuran nilai SV30 dengan hasil 300 mL/L
Data tersebut bisa kita gunakan untuk memproyeksikan dalam skala besar.
jika aerasi dengan volume 1650 m³ didiamkan selama 30 menit, maka nilai SV30 aerasi
tersebut yaitu 660 m³ (tetap gunakan
persentase eksisting, misalkan saja tadi kita dapat nilai SV30 = 40% dari total
volume aerasi).
Banyak yang tidak memahami kegunaan dari SV30 sehingga hanya mengejar
nilainya saja, ada yang menginginkan nilai SV30 yang tinggi (600-850 mL/L) dan
ada pula yang rendah (300-500 mL/L) tanpa memahami apa yang mereka inginkan.
Nilai SV30 biasanya digunakan sebagai gambaran kecepatan pengendapan flok
aerasi pada proses pengendapan di bak clarifier (secondary clarifier),
sedimentasi, atau bak pengendap biologis. Kecepatan pengendapan flok pada bak
clarifier akan mempengaruhi seberapa banyak debit limbah harian yang bisa kita
olah (dalam proses continuous kecepatan pengendapan flok pada bak clarifier
sangat penting). Jika SV30 menggambarkan kecepatan pengendapan, maka nilai SVI
menggambarkan indeks volume lumpur yang ditempati sejumlah massa lumpur.
3. SVI
Sludge Volume Index (SVI) merupakan nilai yang menggambarkan indeks volume lumpur per satuan
berat lumpur. SVI secara
sederhana dapat diartikan sekian mL volume lumpur yang mengendap dari SV30 berasal dari sekian
gram MLSS, atau dapat dibalik menjadi sekian gram nilai MLSS akan menempati
sekian mL nilai SV30. Nilai SVI bisa dihitung dengan
rumus (SV30/MLSS)*1000 dengan satuan akhir mL/g.
Contoh :
MLSS = 2500 mg/L
SV30 = 700 mL/L
Maka nilai SVI =
=
280 mL/g
Artinya setiap 280 mL SV30 (dari total 700 mL) berisi 1
gram MLSS (dari total 2500 mg, 1000 mg = 1 gram), atau 1 gram MLSS akan mengisi
volume SV30 sebanyak 280 mL.
Perhatikan contoh data berikut
Tabel 1. Data parameter aerasi pabrik susu
Hari |
Tanggal |
AERASI |
||
MLSS
(ppm) |
SV30
(mL/L) |
SVI
(mL/g) |
||
1000-2500 |
200-500 |
30-60 |
||
Senin |
05/06/23 |
1287 |
550 |
431 |
Selasa |
06/06/23 |
1480 |
567 |
383 |
Rabu |
07/06/23 |
1317 |
567 |
431 |
Kamis |
08/06/23 |
1433 |
557 |
388 |
Jumat |
09/06/23 |
1767 |
700 |
399 |
Sabtu |
10/06/23 |
1993 |
677 |
340 |
Minggu |
11/06/23 |
2120 |
830 |
371 |
Grafik 1
Dari data di atas mari kita belajar untuk memahami dan
menginterpretasikannya. Data yang disajikan merupakan data asli dari salah satu
industri minuman olahan susu terkenal yang sedang naikn daun. Nilai MLSS dan
SV30 pada tanggal 5-11 Juli menunjukan tren naik dengan MLSS naik dari 1287
menjadi 2120 ppm sedangkan SV30 dari 550 naik menjadi 830 mL/L. Nilai SVI cukup
fluktuatif berkisar antar 371 hingga 431 mL/g.
Lantas berapakah nilai MLSS, SV30, dan SVI yang dianggap bagus?
Tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan ini dan jawabannya akan berbeda
untuk setiap WWTP, berikut contoh kombinasi nilai MLSS dan SV30.
Tabel 2. Perbandingan nilai
parameter aerasi
No |
Status |
AERASI |
||
MLSS
(ppm) |
SV30
(mL/L) |
SVI
(mL/g) |
||
|
|
|
||
1 |
Not
ok |
2120 |
830 |
391 |
2 |
Ok |
1480 |
200 |
135 |
3 |
Ok |
3310 |
600 |
181 |
4 |
Ok |
5500 |
850 |
154 |
5 |
Not
ok |
1760 |
700 |
398 |
6 |
Not
ok |
2500 |
850 |
340 |
7 |
Not
ok |
1920 |
830 |
432 |
Jika hanya berdasarkan angka dalam data, maka nilai MLSS yang bagus yaitu
MLSS dengan nilai yang tinggi, sedangkan SV30 harus bernilai rendah, dan SVI
≤100 mL/g. SVI biasanya memiliki standar ≤100 mL/g meskipun sangat jarang ada perushaan
yang bisa mendapatkan nilai tersebut.
Dari sudut pandang SVI, nilai MLSS dan SV30 yang bagus
adalah nilai yang dapat menghasilkan SVI ≤100 mL/g. Data MLSS dan SV30 di atas
tidak ada yang menghasilkan nilai SVI ≤100, namun yang paling mendekati SVI
≤100 mL/g yaitu data nomor 2-4.
Apakah nilai SVI ≥100 mL/g bisa dikatakan jelek? Tidak bisa dikatakan jelek
maupun tidak jelek apalagi bagus !
Apakah nilai SVI tidak boleh ≥100 mL/g? Bisa boleh dan juga tidak boleh tergantung
dari situasi kondisi WWTP dan pertauran perusahaan (target parameter) !
Mari kita bahas lebih lanjut terkait hal tersebut !!
Nilai MLSS, SV30, dan SVI sebenarnya direcord untuk
mengontrol proses (aerobic) pada WWTP,
ada atau tidaknya masalah pada WWTP data ini harus tetap direcord. Permasalahan pada WWTP biasanya terjadi karena
kriteria design yang salah atau design sudah benar namun operasional yang salah. Jika nilai MLSS
rendah dan SV30 tinggi namun tidak
menimbulkan masalah pada proses (outlet tidak memenuhi bakumutu dan
overflow flok clarifier), maka nilai MLSS tidak perlu ditingkatkan dan SV30
tidak perlu diturunkan karena tidak menimbulkan masalah. Pada kondisi tersebut nilai MLSS
boleh ditingkatkan & SV30 diturunkan
jika ada kebutuhan tertentu seperti
perintah management yang tertuang pada standar
parameter atau untuk menjaga keberlanjutan
(kontinuitas) proses WWTP. Jika
nilai MLSS rendah & SV30 tinggi dan menimbulkan masalah, maka nilai MLSS
perlu ditingkatkan & SV30 harus diturunkan.
Kita beralih pada kondisi MLSS tinggi & SV30 rendah tetapi menimbulkan
masalah pada clarifier yaitu munculnya sludge bulking yang sangat banyak. Pada
kondisi ini meskipun nilai MLSS dan SV30 mendapatkan kombinasi nilai yang
dianggap bagus, akan tetapi kondisi di lapangan berkata lain. Jika kondisinya seperti
ini, maka nilai MLSS perlu diturunkan (tingkatkan WAS dan kurangi RAS sampai
MLSS mencapai nilai batasan tertentu) agar jumlah flok berkurang dan mengurangi
kemungkinan terjadinya sludge bulking pada clarifier. Cara menurunkan MLSS
aerasi akan kita pada bahas pada topik selanjutnya.
Secara sederhana hubungan antara MLSS dan SV30 dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Hubungan MLSS, SV30, Kondisi Clarifier dan aerasi, & Status.
No |
MLSS |
SV30 |
Kondisi |
Status |
1 |
Naik |
Naik |
Flok clarifier overflow |
Tidak normal |
2 |
Naik |
Turun |
Clarifier aman |
Bagus |
3 |
Turun |
Turun |
Cek kondisi aerasi |
Normal |
4 |
Turun |
Naik |
Cek kondisi aerasi |
Tidak normal |
pricelist akan diberikan ketika sudah mengirimkan email, konsultasi akan dilanjutkan via WA jika sudah deal terkait harga
Komentar
Posting Komentar